5.1 CYBER INSURANCE

Lesson 38/46 | Study Time: 90 Min
5.1 CYBER INSURANCE

5.1 Asuransi Siber (Cyber Insurance)


Asuransi siber adalah bentuk perlindungan yang dirancang khusus untuk melibatkan risiko-risiko yang terkait dengan serangan siber dan insiden keamanan siber. Seiring dengan meningkatnya frekuensi dan kompleksitas serangan siber, perusahaan dan organisasi mengakui perlunya melibatkan asuransi siber sebagai bagian dari strategi manajemen risiko mereka. Berikut adalah beberapa poin kunci terkait asuransi siber:


1. Cakupan Risiko:


Deskripsi: Asuransi siber mencakup kerugian dan biaya yang timbul akibat serangan siber atau insiden keamanan siber.

Rincian: Cakupan dapat mencakup biaya pemulihan data, biaya investigasi, biaya pemulihan reputasi, dan biaya hukum yang timbul akibat pelanggaran keamanan.

2. Jenis Serangan yang Dicakup:


Deskripsi: Jenis serangan yang dicakup oleh asuransi siber dapat bervariasi, termasuk serangan malware, ransomware, serangan DDoS, dan pelanggaran data.

Rincian: Polis asuransi dapat mencakup berbagai jenis serangan sesuai dengan kebutuhan dan risiko spesifik organisasi.

3. Evaluasi Risiko dan Praktik Keamanan:


Deskripsi: Sebelum memberikan kebijakan, perusahaan asuransi dapat meminta organisasi untuk melakukan evaluasi risiko dan menerapkan praktik keamanan tertentu.

Rincian: Penerapan langkah-langkah keamanan yang baik dapat membantu organisasi mendapatkan premi yang lebih rendah.

4. Cakupan Pemulihan dan Penggantian:


Deskripsi: Asuransi siber dapat mencakup biaya pemulihan data, pemulihan sistem, dan bahkan pembayaran ganti rugi kepada pihak yang terkena dampak.

Rincian: Cakupan ini membantu organisasi untuk mengatasi dampak finansial dari serangan siber.

5. Kebijakan Ganti Rugi dan Pertanggungan Hukum:


Deskripsi: Asuransi siber dapat memberikan perlindungan hukum dan ganti rugi dalam kasus pelanggaran keamanan yang mengarah pada tuntutan hukum.

Rincian: Ini mencakup biaya advokat, ganti rugi, dan biaya hukum lainnya yang mungkin timbul.

6. Tanggung Jawab Pihak Ketiga:


Deskripsi: Beberapa polis asuransi siber dapat mencakup tanggung jawab pihak ketiga, terutama jika data pelanggan atau mitra bisnis terpengaruh.

Rincian: Melibatkan perlindungan untuk biaya-biaya yang mungkin timbul dari tuntutan pihak ketiga.

7. Pelatihan Kesadaran Keamanan:


Deskripsi: Asuransi siber dapat memberikan insentif atau persyaratan untuk pelatihan kesadaran keamanan bagi karyawan.

Rincian: Meningkatkan kesadaran keamanan dapat membantu mengurangi risiko insiden keamanan.

8. Manajemen Krisis dan Respons Cepat:


Deskripsi: Beberapa kebijakan dapat mencakup dukungan manajemen krisis dan respons cepat setelah terjadi insiden keamanan.

Rincian: Dukungan ini dapat mencakup ahli keamanan siber, perusahaan forensik, dan bantuan lainnya.

9. Keamanan di Cloud dan Lingkungan Digital:


Deskripsi: Kebijakan asuransi siber dapat mencakup cakupan untuk risiko keamanan di lingkungan cloud dan lingkungan digital.

Rincian: Mengingat migrasi ke cloud, kebijakan ini dapat memberikan perlindungan terhadap risiko yang terkait.

10. Evaluasi dan Pembaruan Kebijakan:

- Deskripsi: Kebijakan asuransi siber perlu dievaluasi secara berkala dan diperbarui sesuai dengan perubahan dalam lingkungan keamanan dan risiko organisasi.

- Rincian: Proses ini membantu memastikan bahwa kebijakan tetap relevan dan efektif.


Melibatkan asuransi siber dapat memberikan perlindungan finansial dan dukungan operasional saat organisasi menghadapi serangan siber atau insiden keamanan. Namun, penting untuk memahami dengan jelas rincian dan ketentuan kebijakan, serta terlibat dalam praktik keamanan yang baik untuk mengurangi risiko dan mendukung klaim asuransi jika diperlukan.

Zico Pratama Putra

Zico Pratama Putra

Product Designer
Faithful User
Expert Vendor
King Seller
Profile

Class Sessions

1- 1.1 CYBER LANDSCAPE 2- 1.2 CYBER RISK EVOLUTION 3- 1.3 CIA TRIAD 4- 1.4 CRYPTOGRAPHY-ENCRYPTION 5- 1.5 CYBER SECURITY ROLES 6- 1.6 CYBER SECURITY, HOW AND WHERE TO START? 7- 2.1 WHAT IS SECURITY? 8- 2.2 BAGAIMANA INTERNET BEKERJA DAN MENGAPA KEAMANAN CYBER BEGITU SULIT? 9- 2.3 ATTACK CLASSIFICATION 10- 2.4 TYPES OF ATTACKS 11- 2.5 CYBER ATTACKS AND IMPACTS 12- 2.6 DATA BREACH IN DETAIL 13- 2.7 DOS DISTRIBUTED DENIAL OF SERVICE 14- 2.8 MALWARE 15- 2.9 PRIMARY ACTOR AND MOTIVES 16- 2.10 SECURITY ARCHITECTURE 17- 3.1 SOCIAL ENGINEERING 18- 3.2 REKAYASA SOSIAL SECARA MENDALAM 19- 3.3 ACCESS MANAGEMENT 20- 3.4 ANTI VIRUS (MALWARE) 21- 3.5 BERPIKIR KRITIS DALAM KEAMANAN CYBER 22- 3.6 EMAIL AUTHENTICATION 23- 3.7 FIREWALL 24- 3.8 CARA MENGIDENTIFIKASI DAN MELINDUNGI DARI SERANGAN PHISHING 25- 3.9 CARA MELINDUNGI DARI SCAM 26- 4.1 ANCAMAN KEAMANAN INTERNET 27- 4.2 PELATIHAN MEMPERTAHANKAN KEAMANAN 28- 4.3 ANCAMAN KEAMANAN IP SPOOFING 29- 4.4 SOLUSI DARI RANSOMWARE 30- 4.5 WAWASAN ANCAMAN 31- 4.6 KEAMANAN VENDOR/PENJUAL 32- 4.7 WEB HOST SECURITY 33- 4.8 SCAMMER PROTECTION 34- 4.9 SECURITY THREATS (ANCAMAN KEAMANAN) 35- 4.10 SECURITY CHALLENGES (TANTANGAN KEAMANAN) 36- 4.11 SECURITY MECHANISM (MEKANISME KEAMANAN) 37- 4.12 SECURITY SERVICES (LAYANAN KEAMANAN) 38- 5.1 CYBER INSURANCE 39- 5.2 DAMPAK FINANSIAL DATA BREACH DAN MANAJEMEN RESIKONYA 40- 5.3 IMPLEMENTASI UU PDP PADA KETAHANAN SIBER 41- 5.4 AUDITS AND COMPLIANCE 42- 5.5 DIGITAL FORENSIC 43- 5.6 INCIDENT MANAGEMENT 44- 5.7 KERANGKA NIST 45- 5.8 METODOLOGI PENILAIAN KERENTANAN 46- 5.9 STANDAR KEAMANAN DAN KEPATUHAN