Kak Ali menceritakan bahwa faktor penting lainnya adalah pengetahuan tentang hal teknis atau technical knowledge. Contohnya dalam bisnis kuliner seperti restoran, kita sebagai owner bisa jadi tidak bisa membuat bahan baku atau memasak. Namun, kita tetap bisa membuat restoran dengan merekrut seorang koki. Ketika kita tidak andal dalam mengurus masalah keuangan, kita bisa merekrut seorang akuntan. Kita juga bisa merekrut seorang purchasing untuk mencari supplier yang termurah dengan kualitas yang terbaik untuk restoran kita. Itulah mengapa dalam membuat sebuah bisnis kita harus merekrut orang-orang yang terbaik di bidangnya.
Contoh lain di bidang bisnis olahraga yang dikelola Kak Ali, yaitu lapanganbola.com. Kak Ali bukan ahli di bidang IT, tetapi ia dapat merekrut orang-orang yang memang ahli di bidangnya, misalnya yang berlatar belakang Informatika. Selain itu, ada juga yang berlatar belakang operasional dan ada juga yang memang berlatar belakang expertise di bidang sepak bola.
Namun, walaupun kita sudah merekrut karyawan atau partner yang ahli di bidangnya masing-masing, kita harus tetap mempunyai pengetahuan teknis mengenai pekerjaan-pekerjaan yang mereka lakukan. Harapannya, agar kita bisa menilai apakah pekerjaan yang rekan-rekan kita lakukan itu sudah baik atau belum. Kita harus tahu apa yang kita harapkan dari pekerjaan mereka dan KPI apa yang memang harus diterapkan untuk setiap divisi.
Itulah sebabnya seorang pemimpin atau owner harus mengetahui dan harus bisa membaca pekerjaan yang dilakukan oleh divisi-divisi lainnya. Tujuannya, agar kita tidak mengambil keputusan yang salah. Kita diharapkan tidak salah menilai hasil dari pekerjaan yang dilakukan oleh rekan-rekan, apakah baik atau buruk. Selain itu, kita juga jadi tahu apa yang harus diperbaiki untuk kepentingan tujuan perusahaan.